Kami Jalan Bukan Mengemis Tetapi Menuntuk Hak Kami

Sabtu, 21 Desember 2013


Siang itu terik mentari seakan memakan tubuh kami yang sedang melintasi jalan di sepanjang jalan waena abepura, tubuh kami seakan di bakar api neraka di siang hari itu di selah-selah kendaraan yang berlalu lalang dengan ramai.
 
Dengan seberkas seruan kertas di tangan kami, kami berjalan melintasi trotoal yang begitu di kerimula para serigala yang seakan sedang menjari mangsa, dan kami pun di anggapnya sebagai mangsa mereka yang siap di makan di kelak hari.

Namun dalam benak kami tertanam “serigala adalah kawan kami, seriga adalah sahabat kami”  dengan tekat dan nyalih kami menyusuri sepanjang itu.

Di sepanjang jalan itu mereka yang melintasi jalan, bahkan berbeda dengan kita menganggap kami sebagai orang gila atau anak jalanan yang tidak tahu berbuat apa-apa bahkan banyak juga yang menganggap kami anak jalanan, teroris, pemberontak, pengacau dan cap koyol lain yang selalu di idamkan oleh bangsa Indonesia di atas tanah kami west papua.

Namun kami adalah anak bangsa melanesia pemilik negeri west papua kami adalah pewaris negeri west papua yang tuhas telah ciptaklan untuk kami, di di warsikan oleh tete nene moyang kami turun temurun, tetapi semua di ambil alih oleh bangsa penjajah Indonesia.

Kami berjalan di jalan, kami berikan selembar kertas, ini bukti bahwah  kami tidak mahu hidup bersama Negara Indonesia, kami ingin hidup tampa bangsa penjajah Indonesia. Bagi kami bangsa Indonesia adalah penjajah yang datang menjajah kami bangsa papua. Kami hanya meminta satu yakni : 

HAK MENENTUKAN NASIP SENDIRI SEBAGAI SOLUSI DEMOKRSTIS BAGI RAKYAT PAPUA BARAT.



REFERENDUM NOW FOR WEST PAPUA
AND
REFERENDUM SELUTION FOR WEST PAPUA

By desederius Goo









Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar