BENDERA SANG BINTANG KEJORA

Senin, 01 Juli 2013

Pada Tanggal 1 Juli 1971 adalah hari Proklamasi kemerdekaan bangsa Papua yang berdaulat diatas negeri bangsa west papua itu sendiri seperti bangsa-bangsa lain yang sedang hidup merdeka di muka bumi ini, sehingga bertambanya usia  yang ke 42 tahun, maka West Papua semakin dewasa untuk merealisasikan kemerdekaan itu karena dia cukup umur untuk mengatur dirinya sendiri didalam rumah tangga West Papua.


Meskipun hak dan kemerdekaan itu dirampas oleh bangsa-bangsa lain dengan berbagai kepentingan di bumi Papua tetapi kami tetap memperjuangkan hak-hak kami sampai West Papua berdiri sendiri diatas tanah kami sendiri dan menjadi tuan diatas negeri kami sendiri. Walaupun West Papua masih dijajah oleh bangsa-bangsa lain, namun kami selalu merayakan hari kemerdekaan dimanapun, kapanpun, kami berada.

West Papua semakin dewasa didalam mengatur, menata diri didalam perjuangan agar dalam alam kemerdekaan kami lebih dewasa untuk mengatur diri ksmi sendir tanpa campur tangan orang/bangsa-bangsa lain di muka bumi ini.

Didalam arena perjuangan pun kami telah dewasa untuk membedakan mana yang baik dan benar karena kami telah belajar banyak melalui banyak pengalaman dalam perjuangan, pengalaman baik dan buruk menjadi guru dan pelajaran yang paling berharga untuk ditetapkan sebagai landasan didalam perjuangan kami.

Seperti seorang yang sudah dewasa mencapai 24-25 tahun yang siap untuk memisahkan diri dari orang tuanya dan menikah dan mendirikan rumah tangganya sendiri serta mengatur rumah tangga tanpa harus bergantung di orang tuanya.

Maka kesiapan untuk West Papua berdiri sendiri diluar rumah tangga orang tua angkatnya/bapa piaranya. Mengukur umur dan pertumbuhan Bangsa West Papua, sudah saatnya untuk memerdekakan diri dan membangun rumah tangga kami sendiri.

Untuk itu dalam mempersiapkan diri kami menuju kemerdekaan dalam rumah tangga kami, kami sendiri telah mempersiapkan Pagar Rumah, Landasan Rumah, Tiang-tiang rumah, papan, balok, atap rumah sehingga rumah kami sudah rampung tinggal pindah rumah kapan saja. Kepala rumah tangga sudah ada, untuk bertanggung jawab sehingga semua anak-anak yang lahir sebelum menikah maupun sesudah menikah hendaknya menyatukan barisan dengan bapak rumah tangga agar kita dapat dibawa secepatnya ke rumah yang telah dibangun.

Untuk itu pesan kami: semua pejuang secara pribadi maupun organisasi yang masih terhamburan tanpa mengetahui siapa bapaknya, mari kita bersatu menyatukan barisan untuk merebut rumah itu meskipun bapa piara/bapa angkat tidak setuju, secara kasar maupun halus kita harus merebut rumah itu dibawa satu komando, bapak Revolusi West Papua yang sedang mempersiapkan diri untuk bertanggung jawab didalam rumah tangga kami.

Dalam proses perjuangan ini anak dan bapa harus menyatukan suara, kehendak, kekuatan agar bapa tiri yang datang dari jauh dan kawin mama di Papua bisa meninggalkan tempat diam-diam. Agar semua keinginan itu tercapai, semua anak-anak yang mendirikan gubuk-gubuk kecil yang bernama PDP, DeMMAK, WPNCL, AMWP, harus bergabung ke rumah induk OPM dibawa komando Panglima Tertinggi Tentar Revolusi West Papua agar semua kekuatan yang tercerai-berai dapat disatukan sehingga dengan kekuatan ini kita dapat mengusir BAPA TIRI/PENJAJAH yang datang cari makan di tanah Papua dan merampas mama papua dari suaminya yang orang Papua asli lalu kawin dengan mama Papua sehingga telah mengacaukan dan mengaburkan jati diri anak negeri bersama ibu kandungnya. BERSAMBUNG

By Desederius Goo
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar