Bupati Nabire Tak Peduli Nasib “Mama-Mama Papua”

Kamis, 26 Desember 2013

Semenjak menjadi Bupati Nabire, semenjak itu pulah Isaias memiliki peran besar untuk menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam menjawab dan menyelesaikan semua problema yang ada disetiap sendi-sendi kehidupan orang papua, khususnya di Nabire.

Memasuki tahun yang ke empat dalam kepemimpinannya, masyarakat Nabire mengeluh dan merasa tidak puas dengan kinerja bupati.

Dinilai pembangunan infrastruktur lumpuh total, ditambah lagi tidak ada pembangunan sumber daya alam dan manusia.

Dari sederet masalah yang sedang menumpuk di pundak Bupati, saya hanya terpukul dengan satu masalah, yakni masalah Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan. Dimata kelihatannya sepeleh dan tidak terlalu penting untuk dibahas tapi jika dilihat baik-baik, perannya besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari orang papua.

Menurut pandangan kacamata saya selama berada di kota Nabire, pemberdayaan ekonomi kerakyatan terutama ekonomi orang papua telah mati. Tidak berjalan. Semua peluang dan aspek ekonomi dikuasai oleh orang luar papua, mulai dari monopoli tempat jualan di pasar hingga mengejar proyek-proyek besar lewat CV/PT.

Semua peluang dimonopoli sehingga orang papua hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Paling-paling usaha yang dilakoni orang papua di nabire itu pun hanya mama-mama yang berjualan diluar pasar.

Mereka (mama-mama papua) berjualan produksi pangan seperti ubi, keledi, pinang. Sementara usaha lain dikuasai oleh orang lain. Padahal potensi orang papua sangat tersedia, tanah, kekayaan alam, dan lainnya. Namun mereka terjepit, dicekik dengan pembunuhan karateristik.

Bupati tidak pernah mengambil satu kebijakan yang memihak mama-mama pasar. Mereka dibiarkan terlantar dan diabaikan. Padahal kebijakan itu sangat diperlukan agar sistem ekonomi yang sedang monopolistik ini hidup. Kebijakan yang benar-benar harus memihak pada kaum yang lemah, tak berdaya seperti mama-mama di pasar, mengapa tidak pernah ada?.

Melihat kondisi ini, keberpihakan peran pemerintah nabire dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan jauh dari yang diharapkan. Akses pasar lokal misalnya, tidak ada penyediaan fasilitas pasar yang layak dari pemerintah nabire sehingga mama-mama papua diseantero nabire berjualan diatas tanah, onggokan sampah, jalan raya, diatas jembatan dan lainnya.

Nasib mama-mama papua di Nabire dalam akses pasar kondisinya sangat memprihatinkan. Salah satu bukti otentik tidak ada keberpihakan pemerintah nabire dalam penyediaan fasilitas pasar adalah sebuah Pasar Sore Siriwini-Nabire.

Sudah sekian lama dengan bermodalkan meja-meja usang buatan sendiri, mama-mama berjualan setiap sore. Bagaimana perhatian pemerintah?, Padahal pasar ini sudah beroperasi lebih dari 10 tahun dan letaknya saja berada disudut jantung kota Nabire, tepat depan Kediaman Bupati.

Kondisi pasar yang seperti ini, bayangkan jika datang hujan atau panas, apa yang terjadi dengan nasib mama-mama. Yang didapat bukan lagi keuntungan melainkan kerugian berkali lipat.

Yang menjadi pertanyaan buat Bupati Isaias Douw, lantas kapan mama-mama pasar ini berjualan di pasar yang permanent?, Dimanakah slogan Otsus akan menjadi tuan Diatas Negerinya Sendiri?, Kapan akan terwujud?.

Jangan bapak terus memperkaya diri dengan uang rakyat. Susahnya apa, membangun pasar kecil untuk mama-mama papua. Usahamu yang membutuhkan uang milayaran rupiah kamu korban tapi membangun pasar kecil saja susah amat.

Bukti konkrit, melalui "CV. Karya Papua" yang dimiliki keluarga Douw. Usaha yang dibuatnya banyak sekali. Hampir disetiap sudut kota Nabire terpampang tulisan CV Karya Papua dengan bidang usaha masing-masing. misalnya, bilyard, futsal, pemancingan, dan lainnya. Ini usaha yang sedang dibangunnya secara gila-gilaan.

Selain itu, perusahaan kelapa sawit yang berada di Sima. Yang menjadi heran, jalan raya didalam kota nabire banyak yang rusak parah tapi jalan dari wanggar, wami sampai ke sima, tempat perusahaan kelapa sawit berada, jalannya seperti jalan Tol. aspalnya sangat licin.

Inikah yang namanya "pembangunan ataukah pembuangan" yang sedang bapak Bupati berikan kepada masyarakat Nabire?.




Penulis Pemula Amo Yogi *)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar