skip to main
|
skip to sidebar
DEERD TABUNI : SAYA TAK CARI NAMA
Jayapura, 9/1 (Jubi) –
Adanya pernyataan Ketua DPRD Puncak Jaya, Nesco Wonda yang menyebut Ketua DPR
Papua, Deerd Tabuni hanya cari nama untuk kepentingan Pileg April mendatang
sehingga bicara masalah Puncak Jaya ditanggapi Deerd.
Ia
mengatakan, dirinya bukan cari nama untuk kepentingan Pileg, namun demi
keamanan masyarakat yang ada di Puncak Jaya.
“Ini
bukan untuk kepentingan saya pada Pileg mendatang. Saya bukan dari Dapil Puncak
Jaya. Saya tidak jadi anggota DPR pun tidak masalah. Tapi saya bicara sebagai
pimpinan DPRP. Jadi jangan membiaskan masalah. Saya tidak cari nama, saya hanya
khawatir masalah ini berlarut-larut dan masyarakat jadi korban,” kata Deerd
Tabuni, Kamis (9/1).
Menurutnya,
jika ada pihak yang mempertanyakan sebagai ketua DPR Papua selama ini ia
kemana, Deerd baru dilantik menjadi ketua, 7/10/2013 lalu atau baru tiga bulan.
“Ini
harus diluruskan. Jadi kita harus fokus masalah di Puncak Jaya. Selama ini saya
juga selalu turun ke Puncak Jaya. Saya ke sana tidak untuk ketemu DPR disana
tapi masyarakat. Saya hanya mempertanyakan pernyataan Bupati Puncak Jaya yang
menyebut 100 orang OPM turun gunung. Kalau ini benar lalu mengapa masih terjadi
kekerasn di wilayah itu,” ujarnya.
Dikatakan,
jangan sampai kondisi ini terus terjadi dan mengganggu stabilitas kemanan di
Papua menjelang Pileg dan Pilpres mendatang.
“Saya
bukan baru bekerja sekarang. Jadi kalau mau dikte saya mari kita bicara. Saya
bukan cari nama, tapi sebagai ketua DPRP, saya tak ingin situasi ini
berlanjut,” katanya.
Ia
menambahkan, dalam waktu dekat DPR dan MRP akan bentuk tim untuk turun ke
Puncak Jaya dan pemerintah setempat harus ada di tempat agar bersama-sama
masyarakat Puncak Jaya membicarakan masalah tersebut.
“Kami
akan berkoordinasi dengan pemda, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama
dan tokoh perempuan. Ini juga adalah kelalaian keamanan. Kalau semua masalah
bisa diungkap saya rasa masalah akan selesai. Tapi ini belum pernah terungkap
sampai sekarang. Semua toko gereja, LSM, masyakat dan pemerintah duduk bersama
menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin,” ujar Deerd.
Seperti
diberitakan salah satu media lokal, Ketua DPRD Puncak Jaya, Nesco Wonda
mempertanyakan mengapa Ketua DPR Papua membicarakan masalah penembakan dan
perampasan senjata di Puncak Jaya.
“Saya
sayangkan kenapa ketua DPRP baru membicarakan penembakan Puncak Jaya. Dia
selama ini kemana. Ada apa dibalik pernyataan ketua DPRP itu. Ada kepentingan
apa sampai bicara Puncak Jaya. Apakah karena menjelang Pileg sehingga dia
mencari nama,” kata Nesco Wonda. (Jubi/Arjuna)