Suara Bintang Timur, Jayapuara- Ketua DPR Papua Deerd
Tabubi mengatakan Organisasi Papua Merdeka OPM sama sekali tidak pernah minta
uang, perjuangan OPM adalah ideologi.
Ia mengatakan,
beberapa waktu lalu Bupati Punjak Jaya mengklaim penglima OPM, Geng Goliat Tabuni
meminta uang Rp 20 miliar padahal hal itu tidak benar. Ada pihak lain yang menjual
nama OPM.
Bupati bilang
Geng Goliat Tabuni minta uang Rp. 20 miliar dan ternyata ada pihak yang hanya menjuanl
nama OPM karena OPM tidak pernah minta uang, kata deerd Tabuni, senin (6/1).
Deerd menduga,
motif di balik penyerangan pos polisi di distrik kulirik, Punjak Jaya lalu
karena kelompok tersebut marah dan kecewa.
“ jadi saya
lihat motif menyerangan pos polisi karena mereka marah, ini akibat kekecewaan
mereka mereka ini yang selalu bicara ideologi bukan cari makan dan minim.” Ujarnya.
Menurutnya,
ia juga tidak tahu OPM mana yang di kabarkan turun gunung beberapa waktu lalu,
mesku bupati Kabupaten Punjak Jaya lalu mengklaim 100 orang OPM telah turun
gunung dan sudah disiapkan lapangan kerja bagi mereka sebagai Satpol PP.
“ini yang
kami sayangkan. Harunya ada kemunikasi baik karena OPM disana tidak satu tetapi
banyak. Bupati harus tanggung jawab kasus penyerangan pos polisi itu karena ini
masalah ideologi.
Jangan hanya mengklaim itu anak buah Geng Goliat Tabuni. Jadi,
OPM mana dulu yang turun gunung”. Tanya Ketua DPRP ini.
Kata Deerd,
DPR Papua juga menghimbau agara semua pihak termasuk aparat keamanan TNI/PORLI
duduk bersama menyikapi masalah penyerang pos polisi itu. Bupati harus berkomunikasi
baik dengan masyarakat disana.
“Rakyat dijadikam
proyek untuk mencari uang. Ketika tidak ada masalah tidak ada uang, nanti ada
masalah baru ada uang.” Kata Deerd Tabuni. (SBT/Dego)
Sumber : tabloidjubi.com