STEKMEN

Jumat, 31 Januari 2014




SUARA HATI NURANI MAHASISWA PAPUA

Dukungan ini kami serukan kepada masyarakat Papua Barat lebih khusus masyarakat Kamuu Timur kabupaten Dogiyai yang mengusir pedagang illegal dari Kamuu Timur, kabupaten Dogiyai, Papua.

Secara tegas, kami mahasiswa kabupaten Dogiyai mendukung pernyataan dan tindakan yang di lakukan oleh masyarakat Kamuu Timur kabuten Dogiyai terhadap pedagang illegal yang masuk tanpa surat izin dan dengna sembarang mendirikan took-toko di tanah adat . Tindakan ini sebagai pelajaran bagi kabupaten lain di suruh Tanah Papua. Sebab  pedagang ilegal di atas Tanah Papua sudah semakin banyak masuk tanpa sepengetahuan, baik orang Papua dan pemilik-pemilik tanah di Papua.

“Tanah Papua adalah milik orang papua. Alam Papua adalah milik orang Papua. Tanah papua bukan milik orang luar Papua. Alam papua bukan milik orang Indonesia”.
Bila makin banyak orang pendatang di tanah Papua orang Papua akan menjadi minortias. Saat masih menjadi mayoritas saja kita termariginal dari segala sesuatu di dunia ini. Apa lagi jika kita menjadi manioritas, apa daya, kita akan semakin punah. Punah di atas tanah kita sendiri. Sedih.

Dengan kesadaran tersebut, kami sebagai orang Papua secara tegas mendukung masyarakat Idakebo yang telah mengusir pedangan illegal. Dukungan ini kami buat setelah menerima berita tentang yang telah terjadi. Bila boleh dikatakan, perseturujuan kami lebih dari 100% terhadap masyarakat Idakebo.

Hal itu pula mendorong kami mahasiswa asal kabupaten Dogiyai menyerukan kepada rakyat Bangsa Papua Barat, pemerinnta penjajah Indonesia, POLRI/TNI bahkan semua orang di muka bumi ini, bawah:

1.     Kami mahasiswa kabupaten dogiyai mendukung atas sikap masyarakat Idakebo, Distrik Kamuu Timur, Kabupaten Dogiyai- Papua yang mengusir pedangan ilegal beberapa waktu lalu.

2.     Menyerukan kepada TNI dan PORLI yang bergerilya di Idakebo untuk segara mengangkat kaki dari kabupaten Dogiyai. Karena kehadiran mereka hanya akan menghambat pertumbuhan segala bentuk bidang kehidupan.

3.     Kami mengutuk keras semua Perlakuaan TNI/PORLI yang sedang mengancam masrakat pengusir pedagang ilegal. Itu adalah hak masyarakat, menerima dan menolak orang luar, sekali lagi itu adalah masyarakat asli. 

4.     Kami sampaikan kepada semua orang Papua untuk belajar dari pengalam ini karena Tanah Papua adalah milik rakyat dan orang Papua, tidak ada tanah milik rang lua Papua, Negara Indonesia.

Demikian stetmen ini dibuat. Kami berharap ada dukungan dari berbagai pihak. Atas dukungannya kami mahasiswa asal Dogiyai yang sangat sepakat dengan sikap masyarakan Idakebo mengucapkan terimakasih. Begitu pula dengan doa,  semangat dan segala partisipasi dari semua rakyat Papua dan semua masrakat adat di seluruh dunia disampaikan terimah kasih.

Koya. Koyaoo, koha, amakaniye, amolonggo, yepmum, amasamba, amanoee, wa wa wa wa wa wa wa wa wa wa wa


Dikeluarkan Oleh:
Desederius Goo

Penulis adalah Anggota Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) KK. Yogyakarta.

Yogyakarta 31 januari 2014
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar