PAPUAN,Jayapura
--- Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Victor F. Yeimo
memintapemerintah Indonesia tidak memaksa rakyat West Papua untuk
mengikuti PemilihanPresiden (Pilpres) Indonesia pada 9 Juli 2014
mendatang.
“Sayabertanggung jawab pada
seruan boikot pemilu tanpa kekerasan. Indonesia tidakboleh paksa rakyat
ikut Pilpres,” tegas Yeimo, dalam siaran pers yang dikirimkepada suarapapua.com, Rabu (2/7/2014).
MenurutYeimo,
KNPB juga tidak memaksa rakyat untuk boikot Pilpres, namun
hanyamemberitahu agar tidak ikut agenda penjajah yang sedang menjajah
mereka.
“SeruanKNPB sesungguhnya bertujuan
menyelamatkan rakyat West Papua dari pembodohan danpenghancuran
demokrasi, yakni hak politik rakyat West Papua yang terusdieksploitasi
untuk melahirkan aktor-aktor penjajah yang sedang menjajahmereka.”
“Kondisiini
harus ada yang menunjukan solusi, dan KNPB bertujuan untuk membuka
solusibagi keselamatan rakyat West Papua kedepan, yakni referendum
sebagai ukurandemokrasi yang final,” tegasnya.
MenurutYeimo, KNPB juga selama ini tidak pernah memerintahkan rakyat dan anggota KNPBuntuk menggunakan cara-cara kekerasan.
“Jikaada
yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk menghalangi Pilpres, itu
bukandari anggota saya, dan KNPB tidak bertanggung jawab,” tegas Yeimo,
yang kinimasih mendekam di Lembaga Permasyarakatan (LP) Abepura, Papua,
sebagai tahananpolitik.
“Daridulu sampai
sekarang KNPB berjuang secara damai, terbuka dan bermartabat,
olehkarenanya aparat TNI Pori tidak perlu mewanti-wanti, meneror,
mengintimidasiatau menangkap anggota KNPB di seluruh Wilayah West
Papua,” pungkasnya.
Saatini, lanjut Yeimo,
Indonesia dan West Papua sedang berada dalam perangdiplomasi
internasional untuk mencari solusi bersama tentang status politikWest
Papua.
“Indonesiaharus berhenti dari pratek kolonialisme di West Papua,” tambahnya.
Sebelumnya,Panglima
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Wilayah La-Pago,Erimbo
Enden Wanimbo menolak pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres)
diWilayah Pegunungan Tengah, Papua.
“Referendumharus
dilakukan, ini merupakan solusi untuk bebas dari pembantaian,
pembunuhan,intimidasi, terror, pemerkosaan, dan perampasan hak-hak orang
Papua. Kamimenyatakan sikap untuk boikot Pilpres 2014.,” ujarnya kepada
media ini,kemarin.
MenurutWanimbo, selama ini
Papua Barat dijadikan sebagai tempat perburuan babi hutanyang biasa
dikategorikan sebagai daerah Operasi Militer (DOM) oleh aparatkeamanan
Indonesia.
“KamiTPN-PB mengingatkan kepada
Rakyat Papua maupun non-Papua, bahwa TPN-PB akanmelakukan operasi tumpas
sampai dilubang batu manapun untuk mengagalkan Pilpres2014 di Wilayah
Pegunungan Tengah Papua,” tegasnya.
Sunber : http://nestasuhunfree.blogspot.com/2014/07/victor-yeimo-indonesia-tidak-boleh.html