Victor Yeimo: Indonesia Tidak Boleh Paksa Rakyat Papua Ikut Pilpres

Sabtu, 05 Juli 2014

PAPUAN,Jayapura --- Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Victor F. Yeimo memintapemerintah Indonesia tidak memaksa rakyat West Papua untuk mengikuti PemilihanPresiden (Pilpres) Indonesia pada 9 Juli 2014 mendatang. 

“Sayabertanggung jawab pada seruan boikot pemilu tanpa kekerasan. Indonesia tidakboleh paksa rakyat ikut Pilpres,” tegas Yeimo, dalam siaran pers yang dikirimkepada suarapapua.com, Rabu (2/7/2014).

MenurutYeimo, KNPB juga tidak memaksa rakyat untuk boikot Pilpres, namun hanyamemberitahu  agar tidak ikut agenda penjajah yang sedang menjajah mereka.

“SeruanKNPB sesungguhnya bertujuan menyelamatkan rakyat West Papua dari pembodohan danpenghancuran demokrasi, yakni hak politik rakyat West Papua yang terusdieksploitasi untuk melahirkan aktor-aktor penjajah yang sedang menjajahmereka.”

“Kondisiini harus ada yang menunjukan solusi, dan KNPB bertujuan untuk membuka solusibagi keselamatan rakyat West Papua kedepan, yakni referendum sebagai ukurandemokrasi yang final,” tegasnya.

MenurutYeimo, KNPB juga selama ini tidak pernah memerintahkan rakyat dan anggota KNPBuntuk menggunakan cara-cara kekerasan.  

“Jikaada yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk menghalangi Pilpres, itu bukandari anggota saya, dan KNPB tidak bertanggung jawab,” tegas Yeimo, yang kinimasih mendekam di Lembaga Permasyarakatan (LP) Abepura, Papua, sebagai tahananpolitik.

“Daridulu sampai sekarang KNPB berjuang secara damai, terbuka dan bermartabat, olehkarenanya aparat TNI Pori tidak perlu mewanti-wanti, meneror, mengintimidasiatau menangkap anggota KNPB di seluruh Wilayah West Papua,” pungkasnya.

Saatini, lanjut Yeimo, Indonesia dan West Papua sedang berada dalam perangdiplomasi internasional untuk mencari solusi bersama tentang status politikWest Papua.  

“Indonesiaharus berhenti dari pratek kolonialisme di West Papua,” tambahnya.

Sebelumnya,Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Wilayah La-Pago,Erimbo Enden Wanimbo menolak pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) diWilayah Pegunungan Tengah, Papua.

“Referendumharus dilakukan, ini merupakan solusi untuk bebas dari pembantaian, pembunuhan,intimidasi, terror, pemerkosaan, dan perampasan hak-hak orang Papua. Kamimenyatakan sikap untuk boikot Pilpres 2014.,” ujarnya kepada media ini,kemarin.

MenurutWanimbo, selama ini Papua Barat dijadikan sebagai tempat perburuan babi hutanyang biasa dikategorikan sebagai daerah Operasi Militer (DOM) oleh aparatkeamanan Indonesia.

“KamiTPN-PB mengingatkan kepada Rakyat Papua maupun non-Papua, bahwa TPN-PB akanmelakukan operasi tumpas sampai dilubang batu manapun untuk mengagalkan Pilpres2014 di Wilayah Pegunungan Tengah Papua,” tegasnya.

Sebelumnya,Kapolda Papua maupun Pangdam XVII/Cenderawasih dalam berbagai media massa menegaskan akan menumpas kelompok-kelompok sipil, maupun kelompok TPN/OPMyang berusaha menggagalkan Pilpres 2014 di tanah Papua.


Sunber : http://nestasuhunfree.blogspot.com/2014/07/victor-yeimo-indonesia-tidak-boleh.html
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar