Kelulusan kami dari SMA ini sebagai ilustrasi bagi kami dan
kesenangan sesaat bagi kami karena kami merasa bawah kami masih dijajah oleh
bangsa lain di tanah kami papua barat. Kami tidak merasa kelulusan ini membawah
kesenanagn mulia dalam hidup ini, kelulusan ini hanya kesenangan sesak maka
kami kemarin Kampanye papua merdeka di jalan dan menyerukan Boikot Pilpres 2014
yang dilakukan oleh bangsa penjajah diatas tanah papua barat.
Bagi mereka yang tidak mengenal akan penjajahan diatas tanah
kami, mereka bersenang-senang namun mereka tidak mengerti bawah saat ini mereka
sedang di injar untuk bunuh mereka oleh bangsa penjajah Indonesia, pembunuhan
secara lansung maupun tidak lansung. Secara lansung seperti dapat tembak. Secara
tidak lansung seperti membunuh kami lewat makanan, minuman, HIV/AIDS.
Kami kampanye papua merdeka bukan senang karena kami Lulus,
kelulusan hanya sebuah ilustrasi bagi kami karena kami masih di jajah oleh
negara kolonial indonesia di atas tanah kami papua barat yang sebagai suatu negara
yang pernah merdeka. Kami juga menyerukan boikot pemilihan presiden 2014 yang
di lakukan bangsa penjajah, pemeras, pembunuh Indonesia.
Orang tua kami pun berkata kami punya Negara tersendiri
yaitu West papua, kami bukan bangsa Indonesia, Indonesia di tanah papua hanya
sebagai pembunuh dan pemeras. Kami tidak
pernah mengkui kami bagian dari Indonesia.
Ketika kami tau kami pun mengatakan untuk apa ikut semua
kagiatan bangsa penjajah Indonesia yang penuh dengan kepentinan-kepentingan,
membunuh dan membantai rakyat, menguras sumber daya alam kami. (DeGoo)
Oleh : Anipa Pigai.
Penulis adalah Pelajar Papua Di Nabire.