KERUNTUHAN EKONOMI DAN PERJUANGAN PROLETARIAT MELAWANNYA
V.I. Lenin (1917)
Sumber: V.I.Lenin, Kumpulan Karya, Edisi Rusia Keempat,
Jilid 25, hal 29-31
Penerjemah: Disalin ulang untuk Situs Indo-Marxist dari
terbitan Yayasan "Pembaruan", Jakarta
Di dalam nomor ini kami menyiarkan resolusi tentang
tindakan-tindakan ekonomi untuk memerangi keruntuhan yang diambil oleh
Konperensi Komite-Komite Pabrik.
Ide pokok dari resolusi itu jalan untuk menunjukkan
syarat-syarat bagi kontrol sesungguhnya atas kaum kapitalis dan produksi,
berlawanan dengan frase-frase kosong mengenai kontrol yang digunakan oleh kaum
burjuis dan birokratis-filistin. Kaum burjuis bohong apabila mereka menyatakan
bahwa tindakan-tindakan berencana yang diambil oleh negara untuk menjamin laba
tiga kali atau bahkan sepuluh kali bagi kaum kapitalis adalah “kontrol”. Kaum
burjuis kecil, sebagian karena naif, sebagian karena setengah berpamrih,
mempercayai kaum kapitalis dan negara kapitalis, dan memuaskan diri dengan
proyek-proyek birokratis untuk kontrol, yang paling tak berarti. Resolusi yang
diambil oleh kaum buruh mengedepankan suatu soal yang pokok: 1) bagaimana
berbuat sedemikian supaya “tidak memelihara” dalam kenyataan laba-laba kaum
kapitalis; 2) supaya merenggutkan tabir kerahasiaan perdagangan; 3) supaya
menjamin kepada kuam buruh mayoritas di dalam lembaga-lembaga pengontrol; 4)
supaya organisasi (kontrol dan pimpinan), yang merupakan organisasi “seluruh
nasion”, dipimpin oleh Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruhg, Parjurit dan Tani dan
bukan oleh kaum kapitalis.
Tanpa ini, segala omongan tentang kontrol dan pengaturan
adalah atau omong kosong belaka, atau samasekali penipuan terhadap Rakyat.
Dan nah, terhadap kebenaran inilah, yang jelas
sejelas-jelasnya bagi setiap buruh yang sadar-politik dan berfikir,
gembong-gembong burjuasi kecil kita, kaum Narodnik dan Menshevik (Izwestia,
Rabocaya Gazeta) itu, mengangkat senjata. Sayangnya, orang-orang yang menulis
untuk Nowaya Zyizn [18] , dan yang berulang kali goyang antara kami dan mereka,
kali ini telan meluncur ke pihak mereka itu.
Kawan-kawan Avilov dan Bazarov [19] mencoba untuk
menutup-nutupi “jatuhnya” mereka ke dalam rawa mudah percaya, persetujuan dan
pembikinan proyek birokratis yang bersifat burjuis kecil, dengan
argumen-argumen yang Marxis kedengarannya. Mari kita tinjau argumen-argumen
ini.
Kami, kaum Pravdis [20] , katanya, seolah-olah menyimpang
dari Marxisme ke arah sindikalisme [21], justru karena kami mempertahankan
resolusi Biro Organisasi (yang disetujui oleh Konperensi)!!!. Malulah,
kawan-kawan Avilov dan Bazarov! Kesembronoan seperti itu (atau akal-akalan
seperti itu) pantas hanya buat Rec dan Yedinstwo [22] ! Kami samasekali tidak
menyarankan apa-apa yang bersifat humor seperti penyerahan jalan-jalan kereta
api kepada pekerja-pekerja kereta api, atau penyerahan pabrik-pabrik penyamakan
kepada buruh-buruh penyamak. Yang kami serahkan ialah kontrol kaum buruh, yang
harus berkembang menjadi pengaturan produksi dan distribusi yang lengkap oleh
kaum buruh, menjadi “organisasi seluruh
nasion” mengenai pertukaran gandum dengan barang-barang pabrik, dst. (dengan
“mengikut sertakan secara luas koperasi-koperasi kota dan desa”). Yang kami
sarankan ialah tuntutan akan “pemindahan seluruh kekuasaan negara kepada
Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruh, Prajurit dan Tani”.
Hanya orang-orang yang tidak membaca resolusi itu sampai
akhir, atau yang samasekali tidak dapat membaca, dapat, dengan batin yang
bersih menjumpai sebarang sindikalisme di dalamnya.
Dan hanyalah pedant-pedant, yang memahami Marxisme
seperti Struwe [23] dan segala birokrat liberal “memahami”nya, dapat menyatakan
bahwa “melangkahi kapitalisme negara adalah utopi” dan bahwa “di negeri kita,
pula, tipe pengaturan itu benar-benar harus mempertahankan watak
kapitalis-negaranya”.
Ambillah sindikat gula dan kereta api negara Rusia, atau
baron-baron minyak, dst. Apakah itu selain daripada kapitalisme negara?
Bagaimana orang dapat “melompati” apa yang sudah ada?
Soalnya ialah bahwa orang-orang yang telah mengubah
Marxisme menjadi semacam doktrin “burjuis yang kaku” mengelakkan
masalah-masalah konkrit yang diajukan oleh kehidupan nyata, yang di Rusia dalam
kenyataannnya telah menghasilkan suatu kombinasi dari sindikat-sindikat dalam
perindustrian dan usaha-usaha pertanian petani-kecil di pedesaan. Mereka
mengelakkan masalah-masalah konkrit ini dengan mengemukakan argumen-argumen
yang sok-intelek, dan yang sesungguhnya semata-mata tak berarti, tentang “revolusi permanen”, tentang “pentrapan” Sosialisme, dan nonsens lainnya.
Mari kita curahkan seluruh perhatian pada kerja! Mari kita lebih sedikit
mengemukakan dalih-dalih dan terus mendekat pada soal-soal praktis! Apakah laba
yang digaruk dari perlengkapan-perlengkapan perang, laba yang berjumlah 500
persen dan hal-hal semacam itu, harus dibiarkan tak disinggung? Apakah kaum
buruh harus diberi kesempatan untuk melaksanakan kontrol? Ya atau tidak?
Kawan-kawan Avilov dan Bazarov tidak memberikan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan praktis ini. Dengan menggunakan argumen-argumen
“bersifat Struwe” yang “hampir Marxis”
kedengarannya, mereka dengan tak sadar merendahkan diri sampai ke tingkat kaki
tangan-kaki tangan burjuasi. Tidak ada yang terlebih diingini burjuasi daripada
menjawab pertanyaan-pertanyaan Rakyat mengenai laba yang memalukan dari
leveransir-leveransir perlengkapan perang, dan tentang keruntuhan ekonomi,
dengan argumen-argumen “berilmu” tentang watak “utopi” dari Sosialisme.
Argumen-argumen ini mentertawakan tololnya, sebab apa
yang membuat Sosialisme secara obyektif tak mungkin adalah ekonomi
kecil-kecilan yang kami samasekali tidak saja tidak berpretensi untuk
meng-ekspropriasinya, melainkan bahkan untuk mengatur, bahkan untuk
mengkontrolnya.
Kami berikhtiar membuat suapaya tidak palsu lagi
justru “pengaturan oleh negara” tentang
mana kaum Menshevik, kaum Narodnik dan semua birokta (yang telah menyeret
kawan-kawan Avilov dan Bazarov bersama-sama mereka) berbicara untuk
menyingkirkan persoalan, sambil membuat proyek-proyek untuk mengamankan
laba-laba kaum kapitalis, dan berpidato-pidato untuk memelihara perahasiaan
perdagangan. Di sinilah terletak hakekat persoalannya, orang-orang hampir
Marxis yang terhormat, dan bukan dalam “pentrapan” Sosialisme!.
Bukan pengaturan dan kontrol atas kaum buruh oleh klas
kapitalis, akan tetapi sebaliknya. Inilah hakekat persoalannya. Bukan
kepercayaan pada “negara”, yang cocok bagi apara Louis Blanc [24], melainkan
tuntutan akan suatu negara yang dipimpin oleh kaum proletar dan semi-proletar –
begitulah kita mesti memerangi keruntuhan ekonomi. Sebarang penyelesaian
persoalan secara lain adalah omong kosong dan tipuan semata-mata.
Pravda No.73,
17(4) Juni 1917.
Keterangan:
18. Nowaya
Zjizn – surat kabar harian, didirikan menurut inisiatif grup kaum
Menshevik-internasionalis dan pengarang-pengarang yang berkumpul di sekitar
majalah Letopis. Dengan mengkarakterisasi para penganut Nowaya Zjizn, Lenin
mencatat bahwa “semangat utama mereka ialah skeptisisme intelektuil yang
menutupi dan mencerminkan ketidakberprinsipannya” dan secara ironi menamakan
mereka “kaum seolah-olah internasionalis” dan “kaum juga-Marxis”.
19. Avilov,B.
W. -- Sosial-Demokrat, jurnalis dan ahli
statistik. Dalam tahun 1905 ikut serta secara aktif dalam pemberontakan
bersenjata di Kharkov, dalam tahun 1917 keluar dari Partai dan menulis untuk
surat kabar Nowaya Zjizn yang setengah Menshevik itu.
Bazarov,W. (Rudnev, W.A.) – filsuf dan ahli ekonomi, ikut
serta dalam gerakan Sosial-Demokratis sejak tahun 1896. Dalam periode reaksi
meninggalkan Bolshevisme, dalam tahun 1917 menjadi seorang
Menshevik-internasionalis, salah seorang redaktur surat kabar Nowaya Zjizn.
20. Kaum
Pravdis, demikian Lenin menamakan kaum Bolshevik, yang berhimpun di sekitar
surat kabar Pravda.
21.
Sindikalisme – aliran burjuis kecil setengah anarkis dalam gerakan buruh
yang mengingkari keharusan perjuangan politik klas buruh dan diktatur
proletariat. Kaum sindikalis menganggap, bahwa serikatburuh-serikatburuh
(sindikat-sindikat), dengan jalan mengorganisasi pemogokan umum kaum buruh,
tanpa revolusi dan menghancurkan kapitalisme dan mengambik ke dalam tangannya pengurusan
terhadap produksi.
22. Yedinstwo –
Surat kabar, oragan grup kaum Menshevik-defensis ekstrim kanan yang dipimpin
oleh Plekhanov; berjuang melawan kaum Bolshevik dengan tidak jarang memakai
cara pers picisan. Lenin mencatat bahwa tingkah laku Yedinstwo “merupakan
bantuan kepada kekuatan-kekuatan gelap yang mengancam dengan kekerasan, progrom
dan bom”
23. Struwe,
P.B. – ahli ekonomi burjuis dan publisis, salah seorang pemimpin partai kaum
Kadet, pada tahun-tahun 1890-an – wakil terkemuka dari “Marxisme-legal”, tampil
dengan “tambahan-tambahan” dan “kritik-kritik” terhadap ajaran ekonomi dan
filsafat K. Marx, berusaha menyesuaikan Marxisme dan gerakan buruh pada
kepentingan-kepentingan burjuasi. Dalam tahun 1905 menjadi anggota CC partai
kaum kadet, salah seorang ideolog imperialisme Rusia.
24. Blanc,
Louis – seorang Sosialis burjuis-kecil Perancis. Pada tahun 1848, dengan masuk
ke dalam Pemerintah Sementara dan setelah memimpin komisi “untuk mempelajari
soal kaum buruh”, dengan taktik kolaborasinya menyelewengkan kaum buruh dari
perjuangan revolusioner.
Sumber : marxists.org