Tentang Kekuasaan Rangkap
V.I. Lenin (1917)
Sumber: V.I. Lenin, Kumpulan Karya, Edisi Rusia Keempat,
Jilid 24, hal 19-22.
Penerjemah: Disalin ulang untuk Situs Indo-Marxist dari
terbitan Yayasan "Pembaruan", Jakarta dengan sedikit perubahan ejaan
Persoalan fundamentil dari setiap revolusi adalah
persoalan kekuasaan negara. Tanpa memahami persoalan ini orang bahkan tak usah
berbicara tentang ikut serta secara sadar bagaimanapun dalam revolusi, apalagi
tentang memimpinnya.
Ciri khas yang sangat menyolok sekali dari revolusi kita
[1] ialah bahwa revolusi itu telah melahirkan suatu kekuasaan rangkap.Fakta ini
mesti dicekau pertama-tama dan terutama; kalau ia tidak dipahami; orang tidak
dapat maju. Orang harus pandai melengkapkan dan mengamandemen “rumus” lama,
umpamanya, rumus-rumus dari Bolshevisme, sebab, sebagaimana menjadi jelas,
rumus-rumus itu ternyata tetap pada umumnya, tetapi realisasi kongkritnya telah
ternyata berbeda. Dulunya, siapapun juga
tidak berpikir, dan tidak dapat berpikir, tentang suatu kekuasaan rangkap.
Apa hakekatnya kekuasaan rangkap ini ? Hakekatnya ialah
bahwa di samping Pemerintah Sementara, pemerintah dari burjuasi, telah lahir
suatu pemerintah lain, yang masih lemah dan bersifat embrio, akan tetapi tak
diragukan suatu pemerintah yang sesungguhnya ada dan sedang tumbuh –
Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruh dan prajurit.
Apakah komposisi klas dari pemerintah lain ini ? Ia
terdiri dari proletariat dan kaum tani (dalam pakaian-pakaian seragam
prajurit). Apakah watak politik dari pemerintah ini ? Ia adalah suatu diktatur
revolusioner, yaitu, suatu kekuasaan yang secara langsung bersandar pada
perebutan revolusioner, pada prakarsa langsung massa Rakyat dari bawah, dan
bukan pada suatu undang-undang yang dikeluarkan oleh suatu kekuasaan pusat
negara. Ia adalah suatu jenis kekuasaan yang samasekali lain daripada jenis
yang pada umumnya ada di dalam republik-republik demokratis-burjuis parlementer tipe biasa
yang sampai sekarang masih umum terdapat di negeri-negeri yang maju dari Eropa
dan Amerika. Keadaan ini seringkali dilupakan, seringkali tidak
dipikir-pikirkan, meskipun inilah yang merupakan inti persoalan. Kekuasaan ini
adalah Kekuasaan tipe yang sama seperti Komune Paris [2] tahun 1817.
Karakteristik-karakteristik pokok dari tipe ini adalah: 1) sumber kekuasaannya
bukanlah suatu undang-undang yang terlebih dahulu didiskusikan dan disahkan
oleh parlemen, melainkan prakarsa langsung dari Rakyat dari bawah dan di
lingkungan-lingkungan setempat mereka – “perebutan” langsung, kalau menggunakan
ucapan yang lazim; 2) penggantian polisi dan tentara, yang merupakan
lembaga-lembaga yang terpisah dari Rakyat dan yang ditujukan terhadap Rakyat,
dengan mempersenjatai secara langsung seluruh Rakyat; tatatertib di dalam
negara di bawah kekuasaan seperti itu dipelihara sendiri oleh kaum buruh dan
kaum tani yang dipersenjatai, sendiri oleh Rakyat yang dipersenjatai itu; 3) kekuasaan
pegawai, birokrasi, atau sama juga diganti oleh kekuasaan langsung Rakyat
sendiri, atau setidak-tidaknya ditempatkan di bawah kontrol khusus, mereka
tidak saja dijadikan pegawai-pegawai yang dipilih, melainkan juga yang dapat
ditarik kembali pada tuntutan pertama dari Rakyat; mereka dimerosotkan
kedudukan petugas-petugas biasa; dari suatu lapisan yang berhak istimewa, yang
memegang “kursi-kursi empuk” yang digaji menurut ukuran tinggi, ukuran burjuis,
mereka diubah menjadi pekerja-pekerja dari suatu “cabang kedinasan” khusus,
yang gajinya tidak melebihi upah biasa dari seorang buruh yang cakap.
Ini, dan ini sajalah, yang merupakan hakekat Komune Paris
sebagai suatu tipe negara khusus. Hakekat ini telah dilupakan atau diputar
balikkan oleh tuan-tuan Plekhanov [3]
(sovinis-sovinis terang-terangan yang telah mengkhianati Marxisme),
tuan-tuan Kautsky [4] (orang-orang “Sentrum”, yaitu mereka yang goyang antara
sovinisme dan Marxisme), dan pada umumnya oleh semua Sosial-Demokrat,
Sosialis-Revolusioner [5], dst, dsb., yang sekarang sedang berkuasa.
Mereka berusaha menghindarkan diri dengan frase-frase
kosong, membungkam persoalan dan berdalih-dalih, mengucapkan selamat kepada
satu sama lain beribu kali atas revolusi, tetapi menolak untuk memikirkan
dalam-dalam apa Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruh dan Prajurit itu. Mereka tidak
mau melihat kebenaran yang nyata betul-betul bahwa sekali Sovyet-Sovyet ini
ada, sekali Sovyet-Sovyet itu merupakan suatu kekuasaan, maka kita di Rusia
mempunyai suatu negara tipe Komune Paris.
Saya tegaskan kata “sekali”, sebab ia hanya merupakan
suatu kekuasaan yang bersifat embrio. Dengan perjanjian langsung dengan
Pemerintah Sementara burjuis, maupun dengan serentetan konsesi-konsesi yang
sungguh-sungguh, ia sendiri telah menyerahkan dan sedang terus menyerahkan
kedudukan-kedudukanya kepada burjuasi.
Mengapa ? Apakah karena Tyheidze, Tsereteli, Steklov [6]
& Co, sedang membuat suatu “kesalahan”? Omong kosong. Hanya seorang
filistin dapat berpikir demikian – bukan seorang Marxis. Alasannya ialah tidak
cukupnya kesadaran-klas dan pengorganisasian kaum buruh dan kaum tani.
“Kesalahan” gembong-gembong yang saya telah sebut terletak pada pendirian
burjuis kecil mereka, dalam kenyataan bahwa mereka bukannya menjernihkan
pikiran kaum buruh, melainkan menutupinya dengan kabut, bukannya membantah
ilusi-ilusi berjuis kecil, melainkan menanamkannya, bukannya membebaskan massa
Rakyat dari pengaruh burjuasi, melainkan memperkuat pengaruh burjuasi atas
massa itu.
Seharusnya dari ini sudah menjadi jelas mengapa
kawan-kawan kitapun membuat begitu banyak kesalahan ketika “secara sederhana”
mengajukan pertanyaan:”Haruskah Pemerintah Sementara segera digulingkan?”
Jawaban saya ialah: 1) ia harus digulingkan, sebab ia
adalah suatu pemerintah oligarki, burjuis, dan bukan pemerintah seluruh Rakyat,
dan tidak mampu memberikan baik perdamaian, maupun roti, ataupun kebebasan
penuh; 2) ia tidak dapat digulingkan sekarang juga, sebab ia sedang tetap
bertahan lewat suatu persetujuan yang langsung dan tak langsung, yang formil
dan sesungguhnya dengan Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruh, dan terutama dengan
Sovyet utama, Sovyet Petrograd; 3) pada umumnya, ia tidak dapat “digulingkan”
dengan cara biasa, sebab ia bersandar pada “dukungan” yang diberikan kepada
burjuasi oleh pemerintah kedua – Sovyet Perewakilan Buruh, dan pemerintah itu
adalah satu-satunya pemerintah revolusioner yang mungkin, yang dengan langsung
menyatakan pikiran dan kehendak mayoritas kaum buruh dan kaum tani. Umat
manusia masih belum menciptakan dan kita masih belum mengetahui suatu tipe
pemerintah yang lebih unggul dan lebih baik daripada Sovyet-Sovyet Perwakilan
Buruh, Buruh-tani, Tani, dan Parjurit.
Untuk menjadi suatu kekuasaan, kaum buruh yang sadar-klas
harus memenangkan mayoritas ke pihak mereka: selama tidak ada kekerasan yang
digunakan terhadap massa Rakyat, tidak ada jalan lain menuju kekuasaan. Kita
bukan kaum Blanquis [7], kita tidak memihak perebutan kekuasaan oleh minoritas.
Kita adalah kaum Marxis, kita memihak perjuangan klas proletar melawan
pemabukan burjuis-kecil, melawan defensisme-sovinisme, pengobralan omong kosong
dan ketergantungan pada burjuasi.
Mari kita ciptakan suatu Partai Komunis proletar;
unsur-unsurnya telah diciptakan oleh penganut-penganut Bolshevisme yang
terbaik; mari kita maju bersatu padu untuk pekerjaan klas proletar; dan
jumlah-jumlah yang semakin besar dan semakin besar lagi dari kalangan kaum
proletar, dari kalangan kaum tani- termiskin akan membariskan diri pada pihak
kita. Sebab kehidupan dari hari ke hari dari kaum “Sosial-Demokrat” itu para
Tyheidze, Tsereteli, Steklov dan lain-lain, kaum “Sosialis-Revolusioner”,
burjuis kecil yang lebih “murni” lagi, dan seterusnya dan sebaginya.
Burjuasi berpihak pada kekuasaan burjuasi yang tak
dibagi-bagi.
Kaum buruh yang sadar klas berpihak pada kekuasaan yang
tak dibagi-bagi dari Sovyet-Sovyet Perwakilan Buruh, Buruh-tani, Tani, dan
Prajurit – pada kekuasaan yang tak dibagi-bagi, yang dipersiapkan bukan oleh
tindakan-tindakan petualangan, melainkan oleh tindakan-tindakan yang
menjernihkan pikiran proletar, oleh pembebasannya dari pengaruh burjuasi.
Burjuis kecil – kaum “Sosial-Demokrat”, kaum
Sosialis-Revolusioner, dst., dsb., -- goyang dan, dengan itu, menghambat
penjernihan dan pembebasan ini.
Demikianlah imbangan sesungguhnya, imbangan klas dari
kekuatan-kekuatan, yang menentukan tugas-tugas kita.
Pravda No. 28
9 April 1917.
Ditandatangani: N. L e n i n
Sumber : marxists.org