Papua Merdeka, Tuntutan Hati Nurani Rakyat Papua |
SUARA ORANG
PAPUA, SELALU DIBUNGKAM DENGAN KATA MAKAR DAN SEPARATIS
Meepago_SBT_:-Kata makar dan separatis bukan hal baru dalam pengalaman
orang papua. Aksi apapun yang digelar di Papua dalam rangka menuntut keadilan
atas dasar haknya sebagai warga negara, selalu saja mendapat tantangan dari
aparat penegak hukum. Seakan-akan negeri ini bukan penganut paham demokrasi.
Kata demokrasi yang seharusnya menciptakan ruang gerak bebas bagi setiap warga
negara untuk menyampikan aspirasinya dan mengekspresikan dirinya ternyata
hanyalah sebuah slogan semata. Slogan demokrasi ternyata benar tidak menjamin
kebebasan rakyat di tanah papua. Setiap kali mereka ingin menyampaikan
aspirasinya, menuntut keadilan atas kesadarannya sebagai warga negara yang
tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, malah mereka mendapat jalan buntu.
Kebuntuan ini adalah pengaruh dari pemahaman akan istilah negara indonesia
adalah negara hukum disamping demokrasi itu. aksi atas dasar demokrasi
dibungkam atas dasar penegakan hukum. Lagi-lagi kata makar dan separatis
menjadi senjata pamungkas pembungkam suara orang papua. Artinya, suara
masyarakat tidak diinginkan oleh pemerintah di negeri ini. Suara orang kecil
dianggap menganggu keamanan dan ketertiban umum di negeri ini.
Bintang Kejora Bendera Bangsa Papua |
Cap makar dan separatis selalu menjadi ancaman serius
bagi orang Papua yang ingin menyampaikan aspirasinya secara damai kepada
pemerintah. Hal tersebut terungkap dalam seminar bertema “Makna kata makar dan
separatis yang ditujukan kepada orang asli papua. kegiatan ini dikemas untuk
membuka pikiran dan mencari solusi antara masyarakat Papua mengatakan bahwa
stigma separatis dan makar selalu menjadi bahan pemerintah untuk
mendiskreditkan orang Papua yang ingin menyampaikan aspirasi bahwa kedua kata
ini adalah ancaman bagi demokrasi di Indonesia, dimana masyarakat tidak secara
bebas menyampaikan aspirasinya. Kedua kata ini menjadi penghambat yang kuat
sekaligus melemahkan dan mematikan aspirasi orang Papua. Makar dan separatis
adalah senjata pamungkas bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk
membungkam suara orang asli Papua ketika menuntut apa yang menjadi hak dasarnya
supaya diperhatikan pemerintah. Jangankan orang bicara tentang merdeka dalam
konteks politik pemisahan Papua dari wilayah NKRI, menuntut kemerdekaan dalam
hal kebebasan berkumpul dan berserikat saja menjadi salah satu faktor untuk
dijerat secara hukum sebagai makar dan separatis. Artinya, kata makar dan
separatis harus ditempatkan pada posisinya, jangan asal namanya menggunakan
kedua kata ini untuk membungkam suara rakyat. Padahal tidak semua aspirasi
takyat Papua itu berkaitan dengan keinginan untuk merdeka dan berpisah dari
NKRI. Karena itu kegiatan demo ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antara
pemerintah dan masyarakat Papua tentang makna kata makar dan separatis dalam
artia yang sesungguhnya. Sebab pada kenyataannya, ada banyak hal yang membuat
stigma ini semakin berkembang dan mengakibatkan banyak orang Papua yang
ditangkap dengan tuduhan makar dan separatis. Demo ini dihadiri ratusan peserta
dari sejumlah LSM dan OKP dan perguruan Tinggi di Papua.
Sumber : mengapa-orang-papua-takut-bicara-papua-merdeka